Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

I'M PSYCHOLOGIST NOT FORTUNE TELLER

“Jurusan apa dek ?” “Psikologi kak”, jawabku was-was. “Wah psikologi ya ? berarti bisa baca kepribadian saya dong. Coba deh adek liat saya, menurut adek saya tu orangnya gimana ?” Haah   -____-“ Respon pertama yang selalu saya dapatkan ketika saya menyebut kata “Psikologi”. Yaah .. sebenarnya tak ada yang salah dengan semua itu. Dulu sebelum psikologi menjadi bagian dalam hidup, aku juga berfikir seperti itu. Bahwa psikologi bisa baca orang, psikologi dokternya orang gila, psikologi itu angker, bla bla bla bla bla bla …. Benar psikologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari jiwa/mental. Menurut asal katanya Psikologi berasal dari kata Yunani. Psyche=jiwa dan logos = ilmu . Namun psikologi tidak mempelajari jiwa/mental tersebut secara langsung karena sifatnya yang abstrak. Gimana coba kita mau mepelajari jiwa ? memangnya jiwa itu apa sih ? diapun juga tak terlihat. Coba deh jelaskan sendiri apa itu jiwa hhe J makanya jiwa itu disebut abstrak, sehingga ilmu psikol

3K

Padang, 17 September 2015 Kosan Frozen Ketika niat diubah menjadi tekad, maka akan ada "KOMITMEN" yang muncul pada hati yang siap bertekad. Realisasinya ? Ketika komitmen terus ditelan waktu, maka komitmen saja tidaklah cukup untuk setiap hati yang lemah. "KONSISTENSI," maka komitmen harus dibungkus dengan ini, "KONSISTENSI !". Memegang komitmen selama bertahun-tahun lamanya bukanlah hal yang mudah. Tapi semua itu bisa karena biasa. Ketika kita memutuskan untuk memilih, maka hal yang paling sulit adalah tetap bertahan dengan pilihan itu. "KONSISTENSI", setengah mati saya berjuang untuk tetap konsisten terhadap komitmen yang telah saya pegang. Tapi Allah jawab dalam kitabnya "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan,"Kami telah beriman," sementara mereka tidak diuji lagi?." (QS Al-A'NKABUT : 2). Yaaaaap .... :) Anggap saja ujian akan jalanNya Terakhir ... "KONSEKUENSI",

Manusia Mati dimakan "GENGSI"

13 Agustus 2015 Kos Frozen MANUSIA MATI di MAKAN GENGSI ! Menarik jika di pikirkan. Ketika kalangan sosialita sangat menjunjung tinggi yang namanya “Gengsi”. Dengan semua kemewahan yang hanya didasarkan pada satu standar.   Berkiblatkan satu kata yang terkadang membuat seseorang melakukan penghambaan kepadanya. “MATERI” ini dia satu kata yang mampu membuat golongan di masyarakat secara umum. Fenomena sosial yang tak asing lagi bahkan ada Negara yang melambangkan Negara mereka   sebagai Negara kapitalis. Artinya apa ? Negara ini benar benar berkiblatkan pada meraup   keuntungan yang sebesar besarnya. Keuntungan apa ? lagi lagi “MATERI” menjadi kata kuncinya. “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (1) sampai kamu masuk kedalam kubur. (2) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahuinya (akibat perbutanmu itu), (3) dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui dengan pengatahuan yang yakin, (5) Niscaya kamu benar-benar melihat neraka Jahim, (6) dan sesungguhnya kamu aka

ketika api membakar daun

Padang, 10 agustus 2015 Kamar Kos Frozen, 18:52 Pagi itu Senin, 10 Agustus 2015. Aku siap dengan pakaian rapiku menuju BANK BRI Limau Manis. Niat ku mencek penerima nama-nama beasiswa PPA. Tak ayal, semangat membarapun menggerogoti jiwa yang telah beberapa hari sendiri mengurung diri di kamar kos. Aku panaskan mesin motor ku, agar mudah jalan ku nanti. Ini pertama kalinya aku membawa motor ku sendiri di Negri yang mengajarkan ku tentang kemandirian. Yaah … tahun 3 di semester   5 kuliah ku, aku memutuskan untuk membawa kendaraan pribadi, agar mudah semua urusanku. “Mendung”, bisik batinku. Tapi tak membuat patah semangatku menuju BANK BRI tersebut. Aku mulai menggas motorku, berjalan perlahan, membelah pagi yang dingin. 5 menit mengendarai motor, aku sampai ditempat tujuan ku, aku bertemu dengan seorang teman ku, “Andin” biasa ku sebut. Ternyata niatnya juga sama dengan ku, "Mencek Beasiswa". Kamipun menunggu antrian, satu persatu nama mulai tersebut, sampai