Nafkhatul Wahidah

Apapun yang terjadi, senang, sedih, lapang,   sempit, sulit, mudah, semua akan berlalu. Dan untuk hal-hal yang tak diinginkan terjadi atau dirasa, di awal mungkin akan tampak sebagai suatu masalah yang besar,menakutkan, membuat panik, tak ada gunanya. Namun , setelah itu semua terlewati, saat kita kembali memutar memori mengenang dan kembali bercerita, maka hal tersebut tidak hanya menjadi hikmah dan pelajaran hidup, melainkan juga hiburan, lucu untuk ditertawakan, lelucon masa depan. Dan ternyata kita pernah melewati masa-masa penuh kesulitan, more challenging bahkan kepedihan dan kekecewaan. dan kadang sikap ke-kakanak kanakan pun sering menjadi defanse mechanism (perlindungan diri) kita.  Dan ternyata, segala proses yang kita lewati bukan hanya tentang akhir dan kata selesai. Namun ada bekal tentang kisah perjalanan dan bagaimana semua itu bisa kita selesaikan dengan penuh keyakinan pada Allah swt. Meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja dan menahan tangis

PENGUMUMAN “Bagi mahasiswa semester 7 yang sudah mengambil mata kuliah skripsi, minggu depan sudah harus menyerahkan draft skripsinya, mahasiswa diharuskan untuk mengajukan 2 judul beserta draft penelitian untuk menentukan peminatan serta dosen pembimbing”   Dan drama mahasiswa tahun akhir pun dimulai dari sini. Saya sebagai salah satu mahasiswa semester 7 yang notabennya juga mengambil mata kuliah skripsi tak ayal sibuk mempersiapkan judul skripsi serta peminatan penelitian saya. Fyi, dalam psikologi sendiri ada 4 peminatan jika mahasiswa akan melakukan penelitian. Ada psikologi Klinis, Psikologi Forensik, Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, serta Psikologi Industri dan Organisasi. Apa itu ? cari tau sendiri, Tanya mbah google gih. hihihi Maka, saya pun mulai melihat fenomena-fenomena sekitar. Mulai sibuk mengumpulkan jurnal-jurnal penelitian terkait dan terakhir, pilihan saya pun jatuh pada peminatan penelitian psikologi klinis … cieeee *paansih  Memang

Setiap harap, ia tumbuh bersama tekad, yang dengannya harap tak hanya mengurai lenyap, tapi juga membenihkan langkah juang yang kuat. Setiap doa, ia tumbuh bersama taqwa. Yang dengannya doa tak hanya mengurai pinta, tapi juga upaya mendekatkan diri pada-Nya. Dan lihatlah, saat “menunggu” dan pintamu terjawab pada satu titik waktu, maka yang terbaiklah yang menjadi jawaban atas doa-doamu. Semoga tekad dan taqwa, selalu ada dalam setiap cita dan mimpi kita. Semoga sabar dan syukur, selalu menjadi kendaraan dalam mengarungi dunia kehidupan…”

Kok judulnya gini ya ? hehe :D   hmm gak tau juga sih…   Intinya udah “kembali” lagi.  Kembali dari mana ?  Yang jelas kembali ngblog lagi setelah sekian lama gak curhat di blog pribadi. Hmm sebulan lebih gak nulis nih ya.. Banyak sih yang terjadi belakangan ini yang bisa diceritain. Tapi gak deh, fokus sama yang mau di ceritain sekarang aja dulu. Gak tau juga ada faedah atau gak nya buat yang baca. Yang jelas hanya ingin katarsis lagi kok, sekalian juga self reminder bagi saya pribadi. Hanya ingin mencari hikmah dari setiap kejadian yang saya alami. Terlepas dari ada faedahnya apa gak buat orang lain. Just it.     Jadi ya gitu, lama tak menuangkan pikiran disini tiba-tiba agak merasa canggung aja buat katarsis lagi. Cieee. Apaan sih   -_- err Tapi walaupun udah lama gak katarsis disini, tetap aja diari pink, gak pernah berhenti dihujani sama curhatan saya, nah yang ini segala sesuatu juga dituangkan disini, mulai dari hal-hal receh sampai impian yang rasanya gak mung

Wooop santai dulu lah … Don’t judge book by it's cover * eaaakkk H-12  Ramadhan                       Dan ramadhan sebentar lagi benar benar akan meninggalkan kita L syukur syukur menjadi pemenang di akhir ramadhan , tapi HARUS!!! H-12 Ramadhan gimana ? Undangan buat bukber masih belum banyak terceklis ya ? Haha gitu ya, kalau yang punya temen dari sabang sampai merauke, yang punya grup satu memori, apalagi yang udah tua, undangan bukber akan datang dari tiap angkatan Cek gih, besok mau bukber sama siapa lagi ? grup yang mana lagi ? temen yang mana ? di café mana ? etc lah pokoknya Ngak salah sih, itung-itung  silaturrahmi juga kan yaa Kan baginda Rasullah pernah bersabda “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia melakukan silaturrahmi.”[HR.Bukhori dan Muslim]. Nah lo ? terus jebakannya dimana ? salahnya apaaaa ? (Drama sinetr*n) Ngak salah kok, ini hanya “Jebakan Waktu” saja, Tentang waktu yang berl

"Dan Tuhan mu berfirman; "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari meyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS Al-Mu'min : 60).  Apakah salah jika aku katakan bahwa manusia hidup dengan segudang keinginan ? Tidak pernah puas ketika memperoleh sesuatu, selalu saja ada permohonan yang diibakan kepada Allah. Bahkan dalam ilmu Psikologi pun manusia harus memiliki motivasi untuk memenuhi setiap need yang muncul. tapi tetap, harus dipertimbangkan baik buruknya berdasarkan teori id, ego dan super egonya sigmund freud. Yang jelas ... Allah mempersilahkan kita untuk memohon apapun pada-Nya, karena memang hanya Allah yang mampu mengabulkan berbagai macam hal yang kita minta. Aku sibuk meminta beragam keinginan pada Allah, tapi aku lupa mengamalkan  kesiapan dan kelapangan dada ketika doa yang aku panjatkan bukanlah hal yang Allah anggap baik untukku. Padahal selalu meminta All

Adalah waktu yang semua orang tak tau kapan takdir merangkai cerita Adalah waktu sampai pada akhirnya satu puzzle kehidupan tersusun rapi membentuk kalikatur cerita Dan adalah waktu ketika Tuhan menyatakan manusia berada dalam kerugian “Life is like a puzzle. We have to fit one piece at a time, but Allah see the completed puzzle before we even begin” -Anonim- Kita tak pernah tau kapan satu puzzle menjadi pelengkap puzzle lainnya, yang kita harus tau Allah sudah melihat susunan puzzle kehidupan kita bahkan sebelum kita memulainya. Jadi terus lah berharap padaNya. Dan ketika pengaharapan itu terus ditanam, maka  Menunggu adalah hal yang pasti terjadi sampai puzzle itu melengkapi puzzle lainnya. Awalnya, aku kira, menunggu adalah hal yang sangat membosankan. Bayangkan saja, menunggu bukan berarti kita mendapat jaminan diakhir penantian. Namun, seiring berjalannya waktu, aku baru mengerti bahwa menunggu adalah salah satu kebijaksanaan yang diajarkan Tuhan. Iya,

Apakabar nak ? Apa kabar dengan ibadah mu ? Apa kabar dengan "Nutrisi Iman" mu ? Semoga engkau selalu dalam naungan Allah Sibuk kah ? Tak apa, lanjutkan aktifitas mu Kejar apapun yang kau mau Tapi ingat sayang, perhatikan "Nutrisi Iman" mu Jangan sampai ia kering, apalagi mati Jangan nak, jangan sayang :") Teman-teman mu bagaimana nak ? Apakah kalian selalu berlomba-lomba dalam kebaikan ? Siapapun teman mu, itu hak mu, bertemanlah dengan siapa pun yang kau mau Tapi ingat, "Nutrisi Iman" mu … jangan kau lupakan, kau punya batas untuk itu semua Sayang, kau tau  nak... Jangan pernah pergi dari jalan ini, karna sungguh hanya jalan ini yang akan mengantarkan mu ke Syurga kelak Maka, perhatikan interaksi mu dengan Penciptamu, perhatikan interaksi mu dengan Alquran Dan ingat sayang, "Nutrisi Iman" mu, jangan biarkan hati mu kering, apalagi mati Kenapa ? Karna hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang

"Aku tidak menciptakan  Jin dan Manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku (saja). Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dia lah Maha Pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh." (QS. Adz Dzariat:56-58)  " Sayang, kau tau nak, untuk apa kita diciptakan ? lalu kenapa masih ada keraguan dalam dirimu ? jangan risaukan  bagaimana kau di masa depan nanti, apapun aktivitas dan pekerjaan mu, libatkan Allah dalam setiap helaan nafasmu, jadikan perbuatan mu ibadah Lillahi Ta'ala. karna Allah tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Nya." "Hening" Ahh ...  tiba - tiba aku rindu suasana "Rumah"

"Jika tak mampu lisan kan, maka tuliskan !" Ngak tau kenapa tiba-tiba pengen nulis aja malam ini, padahal udah pukul 00.00  Yasudah lah , anggap aja lagi defance mechanism melalui katarsis Tapi bingung juga mau nulis apa ? hihi Jadinya hanya mengikuti kata hati yang berbisik (huek ! sok puitis) Semoga aja ini bukan tulisan galau, apalagi bahas hmm … hayooo bahas apa ? haha jangan diseriusin bos :D Yasudah .. mungkin sekian basa basi yang terlalu basi Sekarang masuk ke intinya aja :) Jadi yang lagi skripsi mana ? Tolong tangannya angkat tinggi-tinggi, please ? 1,2,3,4 ….. 1000 :D Oh jadi para pejuang skripsi benar-benar bertebaran di muka bumi J Apa kabar para pejuang skripsi ? masih sehat ? semoga masih sadar se sadar sadarnya :D Just sharing my experience … “ Coba kamu explorasi lagi, ini masih terlalu luas” “Mungkin ada variabel lain yang lebih cocok” Jreng … jreng … jreng …. Seperti ada isyarat halus, agar variable dari jud