Diary
"Jika tak sanggup ucapkan, maka tuliskan" Lebih kurang begitu lah kata ibu, ketika ibu pertama kali mengenalkan tentang buku "diary" pada ku Aku hanya melihat bingung tentang buku kecil yang aku anggap aneh waktu itu Aku masih berfikir apa yang bisa di tuliskan di buku sekecil itu ? Dalam lamunan pertanyaan itu, suara ibu kembali menyadarkan ku "Mulai sekarang apapun yang terjadi dengan kakak, apapun yang kakak rasakan, kakak tulis disini ya" Aku fikir waktu itu ibu tidak mau lagi mendengar kan cerita ku, celotehan ku atau pun semua cuap cuap receh dari ku Dan ternyata, aku baru sadar ibu mulai mengenalkan diary itu karna seiring bertambahnya usia ku, memaknai sendiri hal yang terjadi dalam hidup lebih menarik dibanding terus bercerita dan kembali mengeluh Ada beberapa part di rentang kisah ku, yang terkadang membuat aku tersipu malu, jangan kan untuk menceritakannya, mengingatnya saja sudah membuat pipi ku memerah pada waktu itu,