The Power Of Bu-Ibu :D



Ibu …. 

Engkau adalah … 

Hhe okeoke, ga akan puitis-puitisan kok, 

Tadi dan beberapa hari di dua bulan terakhir ini, ada banyak hal yang berputar-putar di kepala saya. Tapi untuk tulisan kali ini mau katarsis tentang The Power Of Bu-Ibu.
Semenjak tanggal 18 November 2017 lalu, kebanyakan hari dihabiskan di rumah, karena saya baru saja menyelesaikan pendidikan strata 1 saya, otomatis kurang dari 24 jam selalu bersama ibu Negara (read: mama). 

Bagi anak perempuan (khususnya saya pribadi) hal yang paling romantis yang saya lakukan bersama ibu adalah, menemani ibu belanja keperluan dapur di pasar tradisional  dan akhirnya masak berdua di dapur. Penutup senja yang sempurna, bukan ?  
Ga tau kenapa juga, tiap kali menemani ibu ke pasar tradisional, membawakan semua belanjaan ibu, menyimak cara ibu menawar lauk pauk, melihat ibu menghitung sisa uang, melihat ibu mencari makanan kesukaan kami dan ayah, dan mencukupkan semua belanjaan dengan uang yang telah disediakan, buat mikir sendiri, ternyata menjadi Ibu rumah tangga itu, luar biasa ya :”)

Luar biasa apa ? ga tau … ga bisa diungkapin, sampai sekarang pun masih speechless kalo mikirin itu 

Dulu juga ada nemenin ibu belanja di pasar, tapi ga tau kenapa untuk dua bulan terakhir ini ada banyak hal yang aku sendiri juga baru nyadar. Sadar kalo belanja keperluan dapur itu banyak, kadang ngejenjeng semua belanjaan kerasa capek, karena banyak, nyari cabe juga ga sembarangan cabe, nyari lauk juga ga sembarangan lauk, terakhir harus sesuain sama kantong pastinya. Dan di hari-hari biasa, itu semua dilakukan ibu sendiri, mulai dari belanja yang seabrik dan memasak di dapur sendiri, karena kami anak-anak ibu ga pada di rumah. Duh jadi mellow sendiri kalo mikirin itu mah.:"((

Dan banyak hal lain yang kalo aku pikir, sederhana tapi itu semua ga mudah. Coba deh sesekali temani ibunya belanja di pasar tradisional.

Terus momen selanjutnya, pas lagi masak.
Ini salah satu momen penutup senja yang juga dua bulan terakhir suka dilakukan bersama Ibu. Sambil memotong irisan bawang, sambil nakarin garam masakan, sambil ngaduk gorengan. Aku dan ibu bisa cerita banyak hal. Dari yang aku cerita ngalor ngidul sampai nasehat ibu yang sampai saat ini pun masih melekat kuat. Selain ngajarin cara memasak ala ibu, ibu juga suka sambilan cerita gimana ibu di jodohkan dengan ayah, gimana rasanya menjadi seorang ibu muda dan pastinya gimana rasanya menjadi seorang ibu Negara wkwkkw (Mulai dari ngatur keuangan dan segala hal yang menyangkut kesejahteraan keluarga, asikkk mulai berbobot pemirsaaaa haha) :D

Pokoknya gitu deh, yang kalo dua momen ini lagi dilakukan bersama ibu, dalam hati pasti berbisik,” Ya Allah, hentikan waktu, hentikan waktu”, biar bisa berlama-lama dengan ibu.
Satu sore sambil memasak di dapur, ibu juga pernah bilang,” Kak, jadi perempuan itu harus cekatan, minimal bisa 3 in 1, maksudnya bisa ngelakuin banyak hal dalam satu waktu, sambil masak bisa cuci piring, sambilan itu cucian juga beres. Kakak, dari sekarang juga harus pintar ngatur keuangan, karena kita ga tau gimana rejeki kita nanti, syukur kalau kakak juga kerja”, Sembari nasehat itu mengalir, memori ku juga mencair, mengingat bagaimana cekatannya ibu mengurus kami semua, disamping profesi beliau sebagai pelayan masyarakat. 

Ahh rasanya semua yang berputar di kepala, masih belum tersampaikan semuanya. Intinya menjadi seorang Ibu/Istri itu luar biasa. Apalagi kalo bisa ambil peran spesifik dalam masyarakat, agama dan Negara :”) 

Sangat wajar sih kalo Rasululloh menyebut Ibu 3x untuk kita berbakti pertama kali. 


  اَ للّٰهُمَّ غْفِرْلِاَ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا 

"Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil"

Yaa Pokoknya gitu deh, hmm semoga nangkep hikmah dari tulisan saya kali ini. 

Selamat hari Jum'at :) 
banyakin do'a :) 
banyakin Dzikir :)
jangan lupa surat Al-kahfi nya ya :")

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Barakallah Fii Umrik, Laki-laki Baik

Unconditional Love

Janji