Nasehat 5
Sayang, semakin
dewasa kamu, maka pertanyaannya bukan lagi tentang “Siapa” nak.
Lebih dari itu, Tapi
tentang “Bagaimana”
Bagaimana Kamu,
Kalian mengusahakan visi besar setelah mitsaqan
ghaliza itu terwujud
Ibadah yang akan
bermuara pada Syurga-Nya
Dulu ibu juga
begitu, sibuk mempertanyakan “Siapa”
Sampai akhirnya ibu
dan ayah dipertemukan, maka pertanyaan itu pun berubah menjadi “Bagaimana”
Dulu kami bukanlah
dua orang yang saling mengenal
Tapi, setelah hampir
20 tahun lebih pernikahan ayah dan ibu, apa yang kamu lihat ?
“Kolaborasi yang
apik, bu”, jawab ku singkat
Ini lah salah satu bentuk manifestasi tentang “Bagaimana” itu nak
Pembicaraan hari itu
dengan ibu terasa sangat berbeda
Lagi untuk kesekian
kalinya aku kembali mengikat nasihat ibu melalui tulisan
Nak, Semoga jodoh mu
nanti
Adalah ia yang selain mengetuk pintu rumah mu dengan
sopan
Ia juga mengetuk
pintu hati mu dengan penuh kehormatan
Mencintaimu dengan
indah,
Lantas memprjuangkan
mu di jalan Lillah…
Aku semakin tertegun
dengan perempuan yang tepat berada di hadapan ku
“Ayah beruntung
mendapatkan ibu”, bisik ku lirih
Komentar
Posting Komentar