Berapa Harga Maaf Hari Ini ?
Suatu hari, kamu mungkin menemukan
dirimu merasa kesulitan untuk memaafkan kesalahan orang lain. Sebab yang
dilakukannya terhadapmu bisa apa saja: mengkhianati kepercayaan, melanggar
janji, menertawakan mimpi, mematahkan semangat, menyakiti dengan kata atau
sikap yang tidak disadarinya, atau bahkan memasuki pintumu terlalu jauh lalu
membuat kekacauan di dalamnya.
Bagaimana pun, jika memang memaafkan menjadi
sesulit itu, maka sebabnya mungkin memang bukan sebab-sebab yang biasa hingga
kamu pun tersakiti sedemikian dalamnya dan maaf itu jadi tak mudah untuk
diberikan secara cuma-cuma. Hatimu terluka, hingga rasanya berat bagimu untuk
mengingat apa-apa yang telah terjadi sebelumnya dan memaafkan semuanya.
Entah bagaimana, luka-luka di hatimu
bertransformasi menjadikan dirimu seseorang yang belum pernah kamu kenal
sebelumnya. Kamu pun terkaget-kaget sebab caramu bersikap dan berkata-kata
menjadi sangat berbeda, baik dalam interaksi tatap muka atau pesan singkat di
dunia maya.
Kamu merasa tidak kenal dengan
dirimu yang pemarah, tapi di hari-hari itu, entah mengapa kesalahan kecil pada
orang yang menyakitimu itu menjadi mudah terlihat besar, pun dengan kebaikan
kecilnya, kamu merasa itu menjadi tidak ada artinya. Kamu merasa tidak kenal
dengan dirimu yang dingin, mudah marah, dan tidak ramah, tapi di hari-hari itu,
entah bagaimana, kamu malas untuk beramah tamah, malas menanggapi, dan malas
berinteraksi, sebab mungkin, jika semua itu dilakukan, energimu akan habis tak
bersisa. Kamu pun merasa tidak kenal
dengan dirimu yang menyederhanakan kata-kata dan bicara seperlunya, tapi di
hari-hari itu, entah bagaimana, kamu merasa tidak perlu membicarakan atau
menceritakan apa-apa, sebab untuk membagikan senyum saja rasanya melelahkan
luar biasa.
Energi saat sulit memaafkan orang
yang menyakitimu ini ternyata besar, sangat besar!
Jika boleh, mungkin kamu
ingin menggunakannya untuk berteriak di depan mukanya, menyampaikan marah,
sedih, kecewa, dan seluruh perasaan yang lainnya, hingga bahkan membentak dan
menyuruhnya pergi sejauh yang tidak bisa kamu temukan lagi.
Tapi, secercah
kebaikan, ketulusan, dan kelapangan yang masih ada di sudut hatimu yang lain
menahannya, sebab hatimu memahami bahwa jika kamu melakukan semuanya, maka yang
berperan adalah hawa nafsumu, bukan hatimu yang seluas lautan langit itu.
Malam
ini, sudahkah kamu mengambil waktu untuk berdua saja dengan dirimu lalu
bertanya pada hati kecilmu tentang apa kiranya yang membuatmu menjadi demikian?
Kamukah itu orangnya, yang memupuk
amarah di dalam hati hingga tersakiti sendiri? Kamukah itu orangnya, yang
menggenggam benci hingga untuk menerima kebaikan ruangnya menjadi tak tersisa
lagi? Kamukah itu orangnya, yang menaikkan harga maaf hingga tak mampu terbeli
oleh orang yang bersalah kepadamu? Kamukah itu orangnya, yang menjadikan kesal
dan amarah sebagai bahasa ibu?
Ya, itu dirimu. Itu bagian dari
dirimu juga yang barangkali sedang belajar dan beradaptasi dengan semua ini.
Tidak apa-apa. Kita belajar sama-sama, ya :)
Kamu tahu?
Kamu adalah orang yang
wajahnya teduh dan meneduhkan, kata-katanya tenang dan menenangkan, dan hatinya
luas seluas lautan. Maka, meski ia menyakiti hatimu, meruntuhkan seluruh
benteng pertahananmu, dan meninggalkan luka yang berdarah di hatimu, maafkanlah
dan didiklah hatimu untuk menjadi yang bermudah-mudah dalam memaafkan. Kamu
tahu, pemenang bukanlah yang menunggu orang lain meminta maaf dan melonjakkan
harga maaf menjadi sedemikian mahalnya, tapi yang lebih dulu memaafkan dengan
tulus dan tanpa banyak pertimbangan.
Bagaimana pun, ia yang menyakitimu
atau siapapun itu tidak ada yang sejak awal sudah berniat ingin menyakiti,
sebab pada awalnya ia mungkin tidak sengaja, tidak bermaksud membuatmu terluka,
juga tidak ingin mengacaukan ruang-ruang hatimu sedemikian rupa. Hanya saja,
setiap kejadian adalah ketetapan, sebab Allah ingin kamu belajar. Sudah cukup
kamu menuruti egomu, sekarang selesai dan maafkanlah, ya!
Seperti halnya
dirimu, setiap orang memang berpotensi mengecewakan, berpotensi juga untuk
melakukan kesalahan.
Tapi, semua orang juga berhak untuk termaafkan.
Lalu bagaimana jika semua masih
terasa sulit? Maafkanlah dirimu sendiri terlebih dahulu yang telah bersalah
pada diri dan Penciptamu sebab terlalu mudah mengikuti hawa nafsu. Kabar
bahagianya, Dia Maha Pemaaf dan tak ada yang sulit bagi-Nya untuk membuatmu
mudah memaafkan. Selamat berjuang, semoga hari ini harga maaf tak semahal
kemarin.
Jadi, berapa harga maaf hari ini?
#PROJECTFORGIVENESS
#TEHNOVIEOCTAVIA
Komentar
Posting Komentar