Yaudah .... Terima Aja :)
Terkadang, beberapa hal dalam hidup itu ga harus diapa-apain
Yaudah, terima aja prosesnya, alunya, ceritanya . Eh ini terdengar hopeless banget ga sih ?
Hahah engga kok, Karena ya emang begitu adanya
Kadang hal yang paling kita sukai sekalipun bila menjadi “harus” dan “sering dilakukan” itu bisa jadi biasa aja, bahkan bisa jadi hal yang paling tidak kita sukai
Coba kita ambil perandaian, misalnya ada seseorang yang suka banget makan nasi goreng, lalu karna dia suka banget nih, akhirnya dia cari tau,
gimana cara buatnya…
resepnya…
bahan-bahannya…
sampai dia belajar untuk membuat nasi goreng itu dan dia berhasil, dia bisa masak nasi goreng, yaa udah deh, tiap hari dia masak nasi goreng
pagi, siang, malam dia ketemu terus tuh, sama itu piring nasi goreng
Hal yang tadinya paling ia sukai berubah jadi hal yang paling dia hindari, makanya tadi di awal aku bilang, hidup itu cuma perkara yaa gimana kita pinter-pinter nerima aja,
Coba kalo saya tanya, kamu itu tipekal orang yang do what you love ? atau love what you do ?
Ada yang bilang bahwa zona nyaman itu adalah mereka yang bisa bekerja dari apa yang mereka sukai, sebagiannya lagi bilang bahwa ada beberapa orang yang harus keluar dari zona nyamannya, berusaha mencintai apa saja yang mereka kerjakan, karena kadang cuma ada satu opsi untuk jadi pilihan
Kayak soal pilihan ganda aja, tapi kali ini opsinya cuma ada satu
Kita bingung tuh, itu bener ngga ya jawabannya, padahal kita berhak untuk mikir bahwa , “mungkin itu bukan soal benar atau salah, tapi tentang kita berani milih atau engga”
Ini bisa terjadi dalam hal apapun sih
Kayak makan, ada orang yang bisa milih apapun makanan yang mereka inginkan, bahkan milihnya pun juga bingung sendiri saking banyaknya pilihan
Ada juga orang bisa makan seadanya, tapi mereka bisa menikmati itu,
Padahal cuma dengan pilihan yang mungkin cuma itu satu satunya
Ada seseorang yang bekerja dari apa yang dia cintai, tapi bagi orang lain hanya terlihat hal mudahnya aja
Lalu dia capek, capek melakukan hal yang dia cintai, terdengarnya aneh tapi jangan lupa, bahwa lelah tidak pandang bulu, semua bisa capek
Kayak pandemi ini, sejak kapan coba ada sejarahnya kita mengenal rasa lelah dan bosan karena rebahan terus
Ada juga seseorang yang mungkin bekerja dari sesuatu yang mungkin tidak diharapkannya, lalu jalan keluar yang dia punya yaa cuma berusaha mencintai apa yang sedang ia kerjakan
See ? … Liat ga ?
Mungkin perkara “do what you love” atau “love what you do”, itu bukan pilihan
Tapi satu kalimat
Yaa saya jadi sadar aja, sebenarnya ga ada zona nyaman yang benar-benar nyaman
Karena pada akhirnya kita cuma perlu bertahan
Bertahan dari rasa lelah, rasa yang semua manusia pasti kenal, apapun pekerjaanya
Itu yang membuat kita sebagai makhluk kecil ya selamanya ga akan pernah bisa jadi sebesar langit
Jadi sekarang apapun yang sedang dijalani, udaah, terima aja
Nanti juga kerasa kok
Kerasa hal baiknya
Kan ga harus sekarang :)
Pandai pandai bersyukur ya:)
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan nikmat-Ku kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih”. – (Q.S Ibrahim: 7)
Referensi: https://tafsirweb.com/38487-ayat-tentang-bersyukur.html
Referensi: https://tafsirweb.com/38487-ayat-tentang-bersyukur.html
Referensi: https://tafsirweb.com/38487-ayat-tentang-bersyukur.html
Jadi terima aja nih kak?
BalasHapusTerima aja bukan berarti berpasrah kan mba isti ?
Hapuskadang ada beberapa hal yang ga harus diapa-apain, terima aja dulu, sampai puzzle hikmah nya terbentuk lengkap :)
ya ga sih mba ?